Read more >>

Sabtu, 30 Juli 2016



Dear Elta,

Inilah rahasia. Kuharap engkau merasa, kuharap engkau tahu meski kusamarkan namamu.


2 Januari 2015


Karena kau adalah langit penuh bintang, kan kuberikan hatiku padamu.


Sulit bagiku untuk berpaling dari ilham yang selama ini membayangikuu. Tapi barulah kini aku percaya ilhamku telah berganti. Aku tahu kau tak begitu suka membaca karya sastra. Tapi aku tak bisa berkata-kata tanpa dia. Memang sulit mengungkapkapnya secara gamblang. Tapi bolehkah aku menyayangimu? Lebih dari sekedar perasaan sahabat terhadap sahabatnya. Aku belum ingin mengutarakannya. Karena aku khawatir pengungkapanku hanya akan membuat hubungan kita ini jadi kacau.

Aku tak tahu bagaimana seorang laki-laki bila menghadapi cinta. Aku hanya tahu bagaimana seorang perempuan bila jatuh cinta.

Lalu rindu ini menjadi candu. Jarak ini, perasaan ini, tak kupahami sebelumnya kalau sangat menyiksa dan pedih di hati.

Terakhir kudengar suaramu adalah ketika kita berpapasan di hari terakhir 

di sekolah tiga tahun yang lalu. Besoknya aku terbang ke Borneo. Hanya satu kata “Yo” itu yang masih nyaman kusimpan. Yang membuatku yakin, kalau kau betulan ada.

Suatu waktu aku ingin meneleponmu. Tapi kau menolak. Maka urung kulanjutkan. Karena aku tahu kita tak saling pandai bicara lewat lisan. Ingin menyerah rasanya. Tapi aku tak bisa. Membunuh cinta ini sama halnya membunuh diriku sendiri.


12 Mei 2015


Karena kau adalah langit penuh bintang, kau terangi jalanku.


Sampai saat ini, aku masih jatuh hati padamu. Ada saat aku menangis ketika benar-benar menginginkan Tuhan menjodohkan kita. Pasti ada tujuan kenapa kita dipertemukan dulu. Karena sebutir debu pun memiliki tujuan kenapa ia ada.


8 Juli 2015

Aku tak peduli jika kau remukkan diriku.


Apa kau juga jatuh hati padaku? Tak bisa melupakanku? Apa aku selalu hadir di mimpimu? Kenapa kau tak pernah berkata jujur? Apakah kita tak bisa lebih 
dekat lagi dari ini?

28 Februari 2016

Di langit penuh bintang, kulihat dirimu, itulah dirimu.

Selamat ulang tahun untuk diriku sendiri. Selamat bertambah umur untuk perasaan yang tak pernah berubah untukmu.

Kau tahu, kadang aku ingin berteriak lantang di hadapanmu. Tapi tak bisa. Kau di Semarang dan aku di Balikpapan. Dan kita terlalu diam.


30 Juli 2016

Karena kau adalah langit penuh bintang, kuberikan hatiku untukmu.
Aku tak perduli kau hancurkan aku.

Lelah dan pedih perasaan sepihak ini,jujur sangat menyiksa. Seribu kali aku berpikir untuk berhenti, Selalu saja ada alasan yang tak kuketahui yang membuat cinta ini tetap bersemi. Kuharap engkau tahu, puluhan purnama dan riak gelombang Laut Jawa yang memisahkan kita, tak mampu membendung ini. Aku masih sayang kamu.

-----------------------------------------------------------------------------------------



Diikutkan dalam lomba Surat Cinta Secret Admirer.
Buat Cintamu Semanis Caramel Macchiato.

#secretadmirer
#caramelmacchiato




Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menyumbang kata-kata.

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML